Konsep Dasar Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan)
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan didalam bidang kesehatan. Dilihat dari segi pendidikan, pendidikan kesehatan adalah suatu praktek pendidikan. Oleh sebab itu konsep pendidikan kesehatan adalah konsep pendidikan yang diaplikasikan pada bidang kesehatan. Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Konsep ini berasal dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya untuk mencapai nilai-nilai hidup didalam masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan (lebih dewasa, lebih pandai, lebih mampu, lebih tahu dan sebaginya). Dalam mencapai tujuan tersebut, seorang individu, kelompok atau masyarakat tidak lepas dari kegiatan belajar.
Penyuluhan kesehatan merupakan suatu proses belajar untuk mengembangkan pengertian yang benar dan sikap yang positif dari individu atau kelompok kesehatan yang bersangkutan mempunyai cara hidup sehat sebagian dari cara hidupnya sehari atas kesadaran dan kemauannya sendiri.
b. Tujuan Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan)
1) Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur.
2) Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positifterhadap prinsip hidup sehat.
3) Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
4) Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan.
5) Peserta didik dapat memiliki kemampuan untukmenalarkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
6) Peserta didik dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan yang seimbang.
7) Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip—prinsip pengutamaan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
8) Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dan luar.
9) Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit
c. Perencanaan Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan)
Perencanaan penyuluhan kesehatan meliputi :
1) Pengenalan lokasi penyuluhan
a) Mengenal masyarakat
Sasaran program adalah masyarakat sehingga siapapun yang merencanakan program harus mengenal masyarakat dalam segala segi kehidupannya. Dalam perencanaan ini, variabel masyarakat yang perlu diketahui adalah jumlah penduduk, keadaan sosial budaya dan ekonomi masyarakat, pola komunikasi di masyarakat, Sumber daya mencakup sumber daya yang dimiliki masyarakat, sumber daya apa yang ada, sumber daya apa yang ada dan dapat digunakan untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan, melibatkan petugas kesehatan dalam melaksanakan penyuluhan bagi program bersangkutan, bagaimana pengalaman masyarakat terhadap program- program sebelumnya.
b) Mengenal wilayah,
Program dapat dilaksanakan dengan baik, jika perencana program mengetahui benar situasi lapangan. Hal-hal yang perlu diketahui berhubungan dengan wilayah adalah lokasinya (apakah terpencil, daerah datar atau pegunungan, dan jalur transportasi umum) dan sifatnya (yaitu periode penghujan atau kemarau, daerah kering atau cukup air, daerah banjir, dan daerah perbatasan).
2) Menentukan prioritas
Prioritas dalam penyuluhan harus sejalan dengan prioritas masalah yang ditentukan oleh program yang ditunjang. Penentuanprioritas didasarkan pada beratnya dampak dan masalah tersebut sehingga perlu diprioritaskan penanggulangannya, pertimbangan politis, dan sumber daya yang ada.
3) Menentukan tujuan penyuluhan
Apa pun tujuan yang akan dipilih, hal terpenting adalah tujuan harus jelas, realistis (bisa dicapai), dan dapat diukur. Jib program sekarang yang akan dikembangkan segi penyuluhannya sudah berjalan beberapa lama, perlu diperhatikan seberapa jauh penyuluhan waktu 1alu, tujuan penyuluhan waktu itu, apa kegiatan dan bagaimana hasil penyuluhan waktu itu. Berdasarkan informasi tersebut, tentukan tujuan penyuluhan yang akan dikembangkan sekarang.
4) Menentukan sasaran penyuluhan
Sasaran program dan sasaran penyuluhan tidaklah selalu sama. Dalam penyuluhan, yang dimaksud sasaran adalah individu atau kelompok yang akan diberi penyuluhan. Penentuan kelompok sasaran menyangkut pula strategi.
5) Menentukan isi penyuluhan
Isi harus dituangkan ke dalam bahasa yang mudah dipahami oleh sasaran, dapat dilaksanakan oleh sasaran dengan sarana yang mereka miliki, atau terjangkau oleh sasaran. Dalam menyusun isi penyuluhan, harus dikemukakan keuntungan jika sasaran melaksanakan apa yang dianjurkan dalam penyuluhan tersebut dan perlu dipahami dasar-dasar komunikasi.
6) Menentukan metode penyuluhan yang akan digunakan
Metode atau cara bergantung pada aspek atau tujuan apa yang akan dicapai, apakah aspek pengertian, sikap, atau keterampilan. Jika tujuan yang akan dicapai adalah aspek pengertian, pesan cukup disampaikan dengan lisan atau disampaikan melalui tulisan. jika tujuan untuk mengembangkan sikap positif, sasaran perlu menyaksikan kejadian tersebut, baik melihat langsung, melalui film, slide, maupun foto.
7) Memilih alat peraga atau media penyuluhan
Setelah menentukan metode, selanjutnya tentukan media apa yang akan digunakan untuk menunjang pendekatan tadi, misalnya poster, leaflet, atau media lain.
8) Menyusun rencana penilaian (evaluasi)
a) Pastikan dalam tujuan yang telah dijabarkan sudah secara khusus dan jelas mencantumkan waktu evaluasi, tempat pelaksanaan evaluasi, dan kelompok sasaran yang akan dievaluasi.
b) Apa jenis indikator atau kriteria yang akan dipakai dalam penilaian.
c) Perlu dilihat kembali, apakah tujuan penyuluhan sudah sejalan dengan tujuan program.
d) Kegiatan-kegiatan penyuluhan apa yang akan dievaluasi.
e) Metode dan instrumen apa yang akan digunakan untuk evaluasi tersebut.
f) Siapa yang akan melaksanakan evaluasi.
g) Sarana-sarana apa (alat, biaya, tenaga, dan lain-lain) yang diperlukan untuk evaluasi, dan tempat sarana tersebut diperoleh.
h) Apakah terdapat fasilitas dan kesempatan untuk mempersiapkan tenaga-tenaga yang akan melaksanakan evaluasi tersebut.
i) Bagaimana rencana untuk memberikan umpan balik hasil evaluasi ini kepada para pimpinan program.
9) Menyusun rencana kerja atau rencana pelaksanaan
Setelah menetapkan pokok-pokok kegiatan penyuluhan termasuk waktu, tempat, dan pelaksanaan, buat jadwal pelaksanaannya yang dicantumkan dalam suatu daftar.
Sedangkan menurut Herijulianti langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam perencanaan penyuluhan adalah :
1) Analisis situasi (wilayah, masalah dan keadaan masyarakat)
2) Penentuan Prioritas Masalah, Prioritas masalah adalah urutan masalah dan masalah yang dianggap paling penting sampai dengan urutan yang kurang penting. Penentuan prioritas masalah dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, antara lain dengan cara pembobotan.
3) Penentuan tujuan, mengubah perilaku masyarakat ke arah perilaku sehat sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
4) Penentuan Sasaran
Sasaran untuk penyuluhan secara umum dapat dibedakan menjadi:
a) Masyarakat umum
b) Masyarakat sekolah
c) Kelompok masyarakat tertentu
5) Penentuan Pesan, Pesan adalah informasi yang akan kita sampaikan kepada sasaran.
6) Penentuan Metode, biasanya mengacu pada penentuan tujuan yang ingin kita capat, apakah pengubahan pada tingkat kognitif, afektif, psikomotor.
7) Penentuan Media, media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan penyuluhan PKG kepada sasaran sehingga mudah dimengeri oleh sasaran/pihak yang dituju seperti buku, poster leaflet, dll
8) Penentuan Rencana Penilaian
a) Penentuan tujuan penilaian.
b) Penentuan bagian apa dan program yang akan dinilal
c) Penentuan tolak ukur yang akan digunakan untuk penilalan.
d) Penentuan instrument apa yang akan digunakan.
9) Rencana kegiatan, rencana kegiatan disebut juga rencana operasional atau plan of action. Rencana kegiatan ini disusun berdasarkan langkah-langkah yang telah dikumpulkan dan semua potensi serta sumber daya yang ada dan dan masalah-masalah yang telah ditemukan.
d. Strategi Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan)
Strategi dapat didefinisikan sebagai rencana umum tindakan yang dapat mencakup beberapa aktivitas dan mempertimbangkan karakteristik populasi target. Strategi promosi kesehatan yang efektif dapat dikategorikan sebagal berikut:
1) Strategi komunikasi kesehatan menginformasikan dan memengaruhi keputusan individu dan masyarakat yang meningkatkan kesehatan.
2) Strategi kebijakan atau penegakan menghasilkan kebijakan yang dapat dilaksanakan melalui pengaturan legislatif, lembaga peraturan, ataupun pengaturan organisasi. Kebijakan itu dirancang untuk mendukung perbaikan lingkungan rumah, sekolah, maupun lingkungan kerja.
3) Strategi mobilisasi komunitas melibatkan pemberian bantuan kepada masyarakat untuk mengidentifikasi dan mengambil tindakan terhadap permasalahan kesehatan bersama dengan memanfaatkan pengambilan keputusan bersama dan mengikutsertakan metode semacam pemberdayaan.
4) Strategi layanan kesehatan meliputi pengujian, skrining, dan layanan atau pengobatan khusus yang disediakan melalui komunitas atau lembaga kesehatan untuk meningkatkan, memperbaiki hasil akhir kesehatan.
5) Strategi teknologi melibatkan pembentukan atau modifikasi alat, struktur, sistem perawatan, atau tipe layanan atau lingkungan.
Dengan mengetahui bahwa komunikasi kesehatan dilibatkan dalam setiap strategi promosi kesehatan, kita perlu mempertimbangkan beberapa sudut pandang komunikasi kesehatan ketika memilih suatu pendekatan.